Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kondisi harga gabah dan beras periode Oktober. Harga gabah terpantau turun, tetapi harga beras masih saja naik.
Pada Jumat (1/11/2024), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 0,85% dibandingkan September (month-to-month/mtm). Dibandingkan Oktober tahun lalu (year-on-year/yoy), harga berkurang 6,25%.
Masih di tingkat petani, harga Gabah Kering Giling (GKG) turun tipis 0,07% mtm. Secara tahunan, harga GKG turun 7,97% yoy.
Di tingkat penggilingan, setelah menjadi beras harga turun 0,34 mtm pada Oktober. Dibandingkan Oktober 2023, harga terpangkas 3,08% yoy.
Sementara di tingkat grosir, harga beras turun 0,35% mtm. Namun secara tahunan, harga masih naik 1,86% yoy.
Terakhir, di tingkat eceran atau konsumen harga beras memang turun tipis 0,08% mtm pada Oktober. Namun dibandingkan Oktober tahun lalu, harga masih naik 3,83% yoy.
"Sebagai catatan, harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras mencakup berbagai kualias dan seluruh wilayah di Indonesia," ucap Amalia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta.
(aji)