PMI di bawah 50 mencerminkan aktivitas yang berada di zona kontraksi, tidak ekspansi. Dengan demikian, aktivitas manufaktur Indonesia sudah berada di zona itu sejak Juli dan belum mampu bangkit.
“Produksi, pemesanan baru (new orders), dan perekrutan tenaga kerja melemah tipis seiring dengan pasar yang melemah. Keyakinan terhadap prospek ke depan, walau secara umum masih positif, tetapi turun ke level terendah dalam 4 bulan terakhir,:” ungkap laporan S&P Global.
Daya beli konsumen, lanjut laporan S&P Global, dilaporkan menurun oleh dunia usaha, Ini terjadi baik di pasar domestik maupun ekspor. Pasar ekspor sendiri menurun, dan menjadi koreksi selama 8 bulan beruntun.
Pelemahan rupiah pagi ini menjadi yang terdalam di Asia urutan keempat setelah baht yang melemah 0,21%, lalu dolar Singapura 0,12%, yuan offshore 0,12%, baru kemudian rupiah yang sedikit mengurangi pelemahan jadi 0,11%, juga won Korsel 0,07% serta yuan Tiongkok dan dolar Hong Kong masing-masing 0,04% dan 0,01%.
Sementara dolar Taiwan dan ringgit Malaysia masih menguat melawan dolar AS, masing-masing 0,12% dan 0,09%.
Indeks dolar AS pagi ini masih stabil di 103,92 di tengah penurunan sedikit yield surat utang AS, Treasury, pasca rilis data tadi malam.
Pelemahan rupiah pagi ini berlangsung ketika indeks saham juga tertekan. IHSG dibuka stagnan, namun setelahnya tergerus 0,30%.
Sementara di pasar surat utang RI, yield SBN tenor pendek terpantau turun. Yield SBN-2Y kini di 6,50%, sedangkan tenor 5Y di 6,68%. Sementara tenor 10Y bergerak di 6,77%.
Secara teknikal nilai rupiah telah menembus level support pertama. Level support berikut ada di Rp15.720/US$.
Apabila support itu tertembus, rupiah berpotensi makin lemah ke kisaran Rp15.750/US$ sampai dengan Rp15.780/US$ sebagai support terkuat.
Jika nilai rupiah terjadi penguatan hari ini, resistance menarik dicermati pada trendline garis merah di kisaran Rp15.640/US$ dan selanjutnya di Rp15.600/US$.
Melihat tren jangka menengah (Mid-term), rupiah masih memiliki potensi penguatan optimis lanjutan ke resistance potensial ke level Rp15.550/US$.
(rui)