Penurunan iklim usaha membuat perusahaan-perusahaan memangkas pegawai di pabrik mereka, dan menjadi yang ketiga selama 4 bulan terakhir. Beban kerja masih sama, dan malah terjadi penumpukan barang jadi karena lesunya permintaan. Ini sudah terjadi selama 4 bulan beruntun.
Pembelian bahan baku pun kembali menurun, menjadi 4 bulan beruntun. Ini selaras dengan tren penurunan pemesanan baru dan produksi seiring permintaan yang lemah.
Dunia usaha memandang situasi ke depan masih positif, dengan harapan situasi pasar akan kembali stabil. Namun, keyakinan ini turun ke level terendah dalam 4 bulan dan lebih rendah dari tingkat historisnya.
“Sektor manufaktur Indonesia melanjutkan performa yang menurun pada Oktober, dengan produksi, pemesanan baru, dan penciptaan lapangan kerja yang berkurang. Responden menyebut dalam beberapa kasus ini terkait dengan ketidakpastian geopolitik.
“Sebagai cerminan dari pasar yang melambat, inflasi pun melambat dan sekarang di bawah level historisnya. Dunia usaha berharap kondisi akan membaik pada tahun depan seiring dengan lingkungan ekonomi yang lebih stabil,” papar Paul Smith, Economics Director di S&P Global Market Intelligence, dalam siaran tertulis.
(aji)