Logo Bloomberg Technoz

Manufaktur RI Kontraksi Lagi, Sudah 4 Bulan Beruntun

Hidayat Setiaji
01 November 2024 08:00

Pekerja di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman./Bloomberg-Dimas Ardian
Pekerja di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aktivitas manufaktur Indonesia masih mengalami kontraksi. Ini menjadi kontraksi selama 4 bulan beruntun.

Pada Jumat (1/11/2024), S&P Global melaporkan aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur di Tanah Air berada di 49,2 untuk periode Oktober. Sama persis, tidak berubah dibandingkan September.

PMI di bawah 50 mencerminkan aktivitas yang berada di zona kontraksi, tidak ekspansi. Dengan demikian, aktivitas manufaktur Indonesia sudah berada di zona itu sejak Juli dan belum mampu bangkit.

PMI Manufaktur Indonesia (Sumber: S&P Global)

“Produksi, pemesanan baru (new orders), dan perekrutan tenaga kerja melemah tipis seiring dengan pasar yang melemah. Keyakinan terhadap prospek ke depan, walau secara umum masih positif, tetapi turun ke level terendah dalam 4 bulan terakhir,:” ungkap laporan S&P Global.

Daya beli konsumen, lanjut laporan S&P Global, dilaporkan menurun oleh dunia usaha, Ini terjadi baik di pasar domestik maupun ekspor. Pasar ekspor sendiri menurun, dan menjadi koreksi selama 8 bulan beruntun.