“Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita harus mengintensifkan upaya bersama kita untuk menyelamatkan solusi dua negara guna memulihkan keamanan, stabilitas, dan membangun perdamaian di kawasan kita.”
Pangeran Faisal juga menyampaikan harapan bahwa pertemuan aliansi ini akan berkontribusi dalam mengeksekusi komitmen tersebut di lapangan, serta menetapkan jadwal untuk mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina.
Para diplomat dan perwakilan dari berbagai organisasi menghadiri pertemuan dua hari di Riyadh itu untuk menyampaikan jadwal pelaksanaan solusi dua negara dan mengusulkan langkah-langkah untuk mendukung upaya perdamaian.
Pada Rabu, Kementerian Luar Negeri Saudi mengusulkan pertemuan puncak Arab-Islam bersama di Arab Saudi pada 11 November 2024 untuk membahas konflik di Gaza dan Lebanon, serta perkembangan regional lainnya.
Israel telah membombardir Gaza dan menghancurkannya hingga menjadi puing-puing sejak mereka mulai membalas serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan hampir 1.200 orang. Hamas menangkap ratusan sandera, beberapa di antaranya telah tewas, dan yang lainnya masih ditahan di Gaza.
Jumlah korban tewas akibat serangan udara dan darat balasan Israel di Gaza telah melampaui 43.000, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin (28/10/2024).
(ros)