Logo Bloomberg Technoz

Secara tradisional, bulan April memang cenderung panas di Thailand, namun pada tahun ini negara tersebut telah mengalami kegerahan selama berminggu-minggu dengan level awal bulan ini menyentuh 45 celcius. Namun demikian, kombinasi kelembapan, angin, dan faktor lain baru-baru ini mendorong indeks panas ke rekor lebih dari 50 celcius di beberapa bagian negara tersebut, termasuk pulau wisata Phuket.

Hal ini merupakan pukulan tambahan bagi ekonomi nasional Thailand yang sudah rusak oleh kabut polusi yang membuat wisatawan enggan berkunjung dan ratusan ribu orang jatuh sakit.

Pemerintah bakal memangkas tarif listrik dalam upaya meringankan penderitaan masyarakat dan dunia usaha yang bergulat dengan suhu yang sangat panas. Sebab, tagihan listrik membengkak didorong oleh pemakaian AC rumah tangga dan dunia usaha.

Bangladesh

Suhu Bangladesh pada April jauh di atas 40 celcius. Pabrik-pabrik garmen Bangladesh, yang merupakan sumber utama devisa bagi negara Asia Selatan ini, pun menghadapi risiko kebakaran yang meningkat di saat suhu panas melonjak.

Asosiasi Produsen dan Eksportir Garmen Bangladesh telah mengeluarkan 11 instruksi kepada 4.500 anggotanya untuk mematikan semua mesin di malam hari untuk mengantisipasi kebakaran.

Industri garmen menyumbang sekitar 10% terhadap PDB Bangladesh dan mempekerjakan lebih dari 4 juta orang. Mereka juga menyumbang lebih dari 80% ekspor negara dan memasok produk ke perusahaan global, termasuk H&M, Adidas, dan GAP. 

India

Temperatur melonjak di seluruh India pada pekan lalu, memicu peringatan tentang heatwave dan meningkatkan risiko pemadaman listrik, yang berpotensi membuat jutaan orang mengalami kelelahan akibat panas atau serangan udara panas yang mematikan.

Suhu maksimum menyentuh 44 celcius di Prayagraj, sebuah kota di Uttar Pradesh, dan di Jharsuguda di Odisha, dan masih sekitar 5 celcius di atas normal di berbagai daerah.

Indonesia

BMKG mengatakan suhu panas di Indonesia bukan heatwave seperti yang terjadi di negara lainnya dan suhu maksimum harian sudah mulai turun.

Pekan lalu, terjadi lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 celcius melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat selama satu hari tepatnya pada tanggal 17 April 2023. Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34-36 celcius di beberapa lokasi.

Variasi suhu maksimum 34-36 celcius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober-November.

China

China telah mengalami gangguan besar pada produksi industri dalam beberapa tahun terakhir karena cuaca ekstrem. Hal ini disebabkan oleh kekeringan parah tahun lalu yang berdampak pada Sungai Yangtze - saluran utama yang digunakan untuk mengairi pertanian dan memberi daya pada pembangkit listrik Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam) yang besar.

Provinsi Yunnan, di barat daya negara itu, telah terpengaruh oleh kondisi kekeringan selama beberapa bulan, yang menyebabkan pengurangan produksi aluminium sejak September karena produksi tenaga air yang lebih rendah.

Spanyol

Musim semi di Spanyol akan menyerupai pertengahan musim panas karena termometer naik di atas 30 celcius dan beberapa wilayah diperkirakan mencapai 40 celcius.

Suhu tinggi, bersama dengan kelembaban rendah dan angin lebih dari 30 kilometer per jam akan menempatkan sebagian besar negara ini di bawah risiko kebakaran hutan yang tinggi.

Eropa Barat sendiri telah mengalami musim dingin yang luar biasa panas dan kering dan kondisi ini kemungkinan besar akan berlanjut hingga bulan-bulan musim semi dan musim panas, menurut laporan dari badan pengamatan Bumi Eropa, Copernicus.

(bbn)

No more pages