General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Lasiran mengatakan, kondisi sistem kelistrikan Jakarta berada dalam kondisi aman dengan Daya Mampu Pasok sebesar 8.919 Megawatt (MW) dan Beban Puncak di angka 5.882 MW. Sehingga, terdapat Cadangan Daya sebesar 3.037 MW atau setara 34,05%.
“Dengan cadangan daya yang cukup dan kesiapan seluruh personel serta peralatan pendukung, kami sukses menjaga keandalan pasokan listrik selama seluruh rangkaian acara pelantikan berlangsung,” ujar Lasiran.
Dalam menghadirkan keandalan pasokan, PLN juga menyiagakan 773 personel yang bersiaga 24 jam. Sedangkan untuk peralatan yang disiagakan adalah termasuk 55 Uninterruptible Power Supply (UPS) (10.125 kVA), 7 Unit Kabel Bergerak (UKB) (6.635 meter), 9 Unit Gardu Bergerak (UGB) (7.980 kVA), 5 mobil deteksi, 3 genset (950 kVA), dan 4 crane.
“Dukungan peralatan lengkap akan mem-backup pasokan listrik di 36 lokasi krusial, seperti Istana Negara, Kompleks MPR/DPR RI, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Bandara Halim, 18 hotel tamu negara, dan 14 panggung Pesta Rakyat di Jalan Sudirman, dipantau dari 4 posko siaga,” ujar Lasiran.
Selain itu, PLN juga menyiagakan 17 unit EV Charging Mobile, terdiri dari 10 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 7 SPKLU roda dua di Parkir Selatan SUGBK. SPKLU ini siap melayani 536 kendaraan listrik, termasuk 323 mobil tamu negara dan 213 motor untuk operasional TNI dan Polri.
“Kami berkomitmen untuk memastikan keandalan listrik selama acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden berjalan lancar, termasuk pesta rakyat setelahnya. Seluruh persiapan yang kami lakukan merupakan bentuk dukungan penuh PLN untuk kesuksesan peristiwa penting ini,” pungkas Lasiran.
(tim)