Target harga dalam konsensus Bloomberg ada di level Rp1.996/saham untuk 12 bulan ke depan.
Analis Binaartha Sekuritas menurunkan rekomendasinya menjadi hold dengan target harga Rp2.250/saham, kemarin, Rabu (30/10/2024).
Sehari sebelumnya, Analis MNC Sekuritas Raka Junico juga menurunkan rekomendasinya menjadi sell dengan target harga Rp1.750/saham.
Loyalitas Konsumen Turun
Raka menjelaskan, laba bersih UNVR khusus untuk kuartal III-2024 anjlok 46,7% secara kuartalan dan turun 62% secara tahunan. Penurunan ini membuat UNVR mencatatkan penurunan laba bersih sembilan bulan pertama tahun ini sebesar 28,1% year on year (yoy) menjadi Rp3 triliun.
Ketidakseimbangan harga dan kesenjangan promosi di seluruh saluran distribusi menjadi salah satu penyebab kian terpuruknya kinerja keuangan UNVR.
"Melemahnya daya beli masyarakat turut memberikan tekanan tambahan terhadap penjualan UNVR, ujar Raka dalam risetnya, dikutip Kamis (31/10/2024).
"Kami mengantisipasi adanya kemungkinan UNVR masih akan struggle untuk mengambil kembali loyalitas konsumen, karena konsumen saat ini lebih milih produk konsumer tier dua sebagai alternatif."
Raka memperkirakan, pendapatan dan laba bersih UNVR 2024 masing-masing akan turun 7,2% dan 18,7% secara tahunan.
Pendapatan tahun depan bahkan diperkirakan mengalami penurunan lebih besar, yakni 10,5%. Sementara, laba bersihnya diperkirakan turun 17,5%.
(red)