Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkapkan belum ada penambahan kasus Covid-19 varian Arcturus di Jakarta. Meskipun demikian, Dinkes DKI tetap melakukan pemantauan karena adanya potensi kenaikan kasus varian tersebut.
“Masih 5 (kasus Arcturus) dan juga kasus (secara keseluruhan) seminggu terakhir cenderung tetap karena mungkin banyak yang lagi mudik tapi tetap kita pantau 2 sampai 4 minggu ke depan. Kalau (kasus Arcturus) pertama ada di Jakarta pada 23 Maret. Berarti kemungkinan puncak kasusnya sekitar satu bulan sesudahnya yaitu sekitar 23 April ini. Makanya kita terus memantau,” kata Ngabila saat dihubungi pada Selasa malam (25/4/2023).
Selain itu, Ngabila menginformasikan bahwa dari lima kasus Covid-19 varian Arcturus yang ada di Jakarta, tinggal satu orang pasien masih melakukan isolasi mandiri (isoman).
“Kan 10 hari isoman. Kemarin pasiennya itu terdiagnosisnya pada 17 April, berarti masih proses isoman sampai 27 April karena gejala ringan, jadi isoman di rumah saja,” kata dia lagi.
(roy)