Pria berusia 57 tahun ini adalah Chairman dan direktur utama Waaree Energies, sementara dua saudara laki-laki dan keponakannya menjabat sebagai direktur di grup ini. Keluarga ini juga merupakan pemegang saham terbesar di bidang teknik Waaree Renewable Technologies Ltd. dan perusahaan penyimpanan energi Waaree Technologies Ltd. yang keduanya sudah terdaftar secara publik.
Waaree Energies adalah produsen modul surya terbesar di India dengan kapasitas 12.000 megawatt. Sebagian besar pendapatannya berasal dari penjualan ekspor ke Amerika Serikat, yang telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena tarif sel surya Cina. Minat investor pada sektor energi terbarukan India telah melonjak di tengah-tengah rally saham-saham yang mengalahkan reli dunia tahun ini. Pencatatan saham ini juga menggarisbawahi peristiwa penciptaan kekayaan terbaru di pasar IPO India, salah satu yang tersibuk di dunia tahun ini.
Perusahaan ini akan menggunakan dana sebesar 28 miliar rupee dari hasil IPO untuk membangun sebuah pabrik 6 gigawatt di Odisha, sebuah negara bagian di pantai timur India. Perusahaan ini juga sedang membangun sebuah unit manufaktur sel surya di Chikhli, Gujarat dan sebuah unit modul surya di Amerika Serikat.
“Sebagai pemegang kapasitas terbesar di India, Waaree akan berkembang lebih jauh dengan penambahan kapasitas yang telah diumumkan,” ujar Ninad Sarpotdar, seorang analis riset ekuitas di Aditya Birla Capital.
“Dengan beralih ke manufaktur sel dan wafer, Waaree mendapatkan keuntungan sebagai penggerak pertama dan kontrol yang lebih baik atas biaya,” tambahnya.
'Terikat dengan Mantra'
Lahir di Tunki, Maharashtra, Doshi meninggalkan desa kecilnya di jantung negara bagian tersebut dan pindah sejauh 600 kilometer (373 mil) untuk kuliah di Sekolah Tinggi Perdagangan dan Ekonomi Shri Chinai di Universitas Mumbai pada tahun 1985.
Ketika berada di sana, ia meminjam 5.000 rupee dari seorang kerabatnya untuk mulai berdagang perangkat keras, elektronik, dan alat pengukur instrumen, yang keuntungannya digunakan untuk membiayai biaya hidup dan membayar biaya kuliahnya, katanya kepada Economic Times pada tahun 2014.
Setelah lulus, Doshi meminjam 150.000 rupee dari bank untuk mendirikan sebuah perusahaan manufaktur yang membuat alat pengukur tekanan, peralatan pom bensin dan katup industri. Menjelang pergantian milenium, ia melihat potensi perdagangan peralatan listrik seperti pompa air, pemanas, kompor dan lentera.
Pesanan terbesarnya datang dari klien di AS dan Eropa. Saat mengunjungi pameran perdagangan di Jerman pada tahun 2007, ia “terpesona” oleh potensi energi surya, menurut laporan tahun 2021 oleh penyedia berita lokal YourStory. Hal itu menginspirasinya untuk beralih dan menjual bisnis peralatan termalnya dan fokus pada manufaktur sel surya.
Ia menamai perusahaannya Waaree Energies yang diambil dari nama kuil Wari di desanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi untuk infrastruktur dan reformasi kebijakan di tingkat federal dan negara bagian telah membantu Doshi dan pengusaha lain di bidang energi terbarukan.
Energi terbarukan menyumbang hampir setengah dari total kapasitas energi yang terpasang di India dan energi surya menyumbang 20% dari 457 gigawatt energi per Oktober 2024, menurut sebuah laporan pemerintah.
(bbn)