Logo Bloomberg Technoz

Pasar Keuangan RI Kalem Meski Sentimen Global Masih Tajam

Ruisa Khoiriyah
31 October 2024 11:55

Pelajar melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pelajar melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar keuangan domestik cenderung kalem di tengah ketidakpastian yang makin meningkat pasca rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat kuartal III, juga menjelang pengumuman inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) malam nanti.

Rupiah yang dibuka tak berubah pagi tadi, saat ini masih stabil di kisaran Rp15.702/US$, hanya bergerak sedikit dibanding kemarin. Rupiah menguat bersama peso 0,17%, won 0,07%, dolar Hong Kong dan rupee yang naik 0,01%.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak pembukaan pasar langsung menguat di kala sebagian besar bursa Asia masih melemah terseret penurunan indeks saham di Wall Street dini hari tadi.

IHSG hijau berbarengan dengan bursa saham China dan Hong Kong, juga Thailand. Sedangkan bursa saham Jepang Nikkei maupun Topix masih merah pasca Bank of Japan memutuskan menahan bunga acuan sesuai prediksi pelaku pasar.

Di pasar obligasi, lonjakan lagi tingkat imbal hasil alias yield Treasury, surat utang AS, akibat data core PCE Price Index lebih tinggi ketimbang ekspektasi, sepertinya tidak serta merta berdampak besar pada pergerakan yield SBN.