Logo Bloomberg Technoz

Harga Nikel Anjlok, Laba Vale (INCO) Ikut Susut 78% Jadi Rp802 M

Sultan Ibnu Affan
31 October 2024 10:25

Tungku matte penyadapan bijih di pabrik pengolahan yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako./Bloomberg-Dimas Ardian
Tungku matte penyadapan bijih di pabrik pengolahan yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba bersih sebesar US$51,10 juta atau setara Rp802,1 miliar (asumsi kurs saat ini) hingga akhir kuartal III-2024. Angka itu mencerminkan penurunan mencapai 78,55% secara tahunan atau year on year (YoY).

Sejalan dengan penurunan laba tersebut, total pendapatan juga ikut susut 24,45% secara tahunan menjadi US$708,5 juta (Rp11,12 triliun) dari sebelumnya yang sebesar US$937,8 juta (Rp14,71 triliun), yang sejalan dengan penurunan penjualan.

Hingga September 2024, penjualan nikel INCO kepada Vale Canada Limited (VCL) sebagai pihak berelasi hanya sebesar US$562,9 juta, menurun dari sebelumnya di US$750 juta. Penjualan kepada Sumitomo Metal Mining (SMM) juga susut menjadi US$145,6 dari sebelumnya, US$187,8 juta.

"Penurunan ini terutama disebabkan oleh harga realisasi nikel matte yang lebih rendah," ujar Chief Financial Officer  INCO Rizky Putra dalam siaran resminya, dikutip Kamis (31/10/2024).

Perseroan mencatat harga realisasi rata-rata nikel matte hingga akhir kuartal III-2024 berada di US$13.262/ton atau turun 29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih senilai US$18.596/ton.