Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan laba bersih sebesar US$1,18 miliar atau setara Rp18,56 triliun (asumsi kurs saat ini) hingga kuartal III-2024, yang mencerminkan penurunan 2,47% secara tahunan atau year on year (YoY).

Pada periode akhir kuartal III-2023, emiten milik konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir tersebut masih mencatatkan laba bersih sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp19,12 triliun.

Pnurunan laba ADRO sejalan dengan total pendapatan usaha ADRO yang juga mengalami penyusutan 10,64% YoY menjadi sebesar US$4,45 miliar (Rp69,89 triliun).

Secara terperinci, pendapatan usaha masih ditopang oleh penjualan ekspor batu bara yang berkontribusi sebesar US$3,48 miliar, yang juga mencerminkan penurunan 15,02% YoY. Kemudian, penjualan domestik berkontribusi sebesar US$751,7 juta.

Seiring dengan penurunan pendapatan usaha, beban pokok pendapatan juga turut terpangkas 10,03% YoY menjadi US$2,69 miliar. Alhasil, laba bruto ADRO tersisas sebesar US$1,75 miliar.