Logo Bloomberg Technoz

Jelang Data Inflasi PCE, Ruang Penguatan Rupiah Masih Terbuka

Tim Riset Bloomberg Technoz
31 October 2024 07:49

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih memiliki peluang penguatan di pasar spot hari Kamis ini meski terbatas, jelang rilis data inflasi Indonesia untuk Oktober dan laporan ketenagakerjaan (jobs report) Amerika Serikat esok hari.

Secara teknikal, rupiah berpotensi menuju resistance terdekat pada level paling potensial Rp15.680/US$, lalu ke Rp15.650/US$ dan Rp15.640/US$ sebagai level optimis penguatan rupiah dengan time frame daily.

Sementara level support ada di Rp15.750/US$ dan support psikologis di Rp15.800/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya kembali kepada level Rp15.820/US$ dalam jangka menengah menuju MA-200.

Tadi malam, data ekonomi AS kuartal III diumumkan tumbuh 2,8%, di bawah perkiraan pasar. Meski masih kuat, di bawah permukaan menunjukkan belanja konsumen yang menjadi motor utama pertumbuhan AS, mulai lesu, menurut analisis ekonom Bloomberg Economics.

Itu karena belanja kini terbatas didukung oleh rumah tangga kelas atas ketika kelas pendapatan lebih rendah menjadi lebih sensitif harga. Bloomberg Economics menilai, data itu masih akan mendukung skenario penurunan bunga acuan Federal Reserve di sisa tahun ini.