Sedangkan harga minyak rapeseed menguat 0,16%. Saat harga minyak nabati pesaing makin mahal, maka keuntungan untuk beralih ke CPO akan bertambah.
Kemudian, nilai tukar ringgit Malaysia pun melemah. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya terdepresiasi 0,09% di hadapan dolar AS.
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit melemah, maka CPO menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 70,55.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah jenuh beli (overbought).
Adapun indikator Stochastic RSI ada di 69,63. Menempati area beli (long) dan bahkan cukup kuat.
Akan tetapi, harga CPO masih dihantui bayang-bayang koreksi. Maklum, kenaikannya sudah begitu tinggi.
Cermati pivot point di MYR 4.663/ton. Jika tertembus, maka support terdekat akan ada di kisaran MYR 4.620-4.586/ton.
Sementara target resisten terdekat adalah MYR 4.709/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga CPO melesat ke arah MYR 4.739/ton.
(aji)