Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum mengungkap Presiden Prabowo Subianto Djojohadikusumo telah memberikan instruksi yang berdampak pada pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pembangunan proyek rintisan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tersebut akan diperlambat.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, Prabowo menaruh perhatian besar pada dinamika global terutama kondisi perang di Eropa dan Timur Tengah. Menurut dia, ketua umum Partai Gerindra tersebut khawatir perang akan berlangsung lama dan bahkan melebar sehingga menimbulkan dampak bagi Indonesia, terutama pangan.
"Yang dikhawatirkan bapak presiden adalah perang benar-benar terjadi secara masif. Kemudian kemampuan kita untuk swsaembada pangan belum terjadi dan kita masih butuh beras sana sini. Itu dikhawatirkan akan menjadi masalah sosial yang akan lebih besar, makanya ketahanan pangan jadi fokus utama," kata Dody di Kompleks DPR, Rabu (30/10/2024).
Hal sama juga disampaikan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti yang menyebut kabinet Merah Putih mendapat instruksi tegas untuk memperkuat sektor pangan. Meski demikian, kata dia, Presiden Prabowo tak bisa menghentikan proyek IKN karena ada landasan hukum dan komitmen terhadap Jokowi.
"Kalau [IKN] itu gak dilanjutkan, nanti kan bahaya. Kita tetap harus melanjutkan, ini komitmen dari bapak presiden," kata Diana.
Menurut dia, dalam waktu dekat, Kementerian PU akan berkoordinasi dengan Otorita IKN yang akan dipimpin eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Keduanya akan mulai menata target dan pelaksanaan proyek IKN.
"OIKN kan masalah investor dan sebagainya, tidak semuanya dengan APBN. Dari OIKN dengan investor-investor tentunya juga akan melaksanakan itu [pembangunan fisik IKN] dan tidak semuanya di PU," ujar dia.
"Akan ada arahan sendiri [untuk kementerian PU] khusus untuk IKN."
Berbeda dengan menterinya, Diana enggan menyebut proyek IKN akan diperlambat dengan alasan akan membuat khawatir para investor. Dia justru menekankan, proyek IKN akan dilanjutkan dan dituntaskan.
"Kita harus membuat supaya investor tetap percaya bahwa IKN ini akan tetap lanjut," kata Diana.
(mfd/frg)