Sebanyak 354 saham mengalami penurunan, dan ada 234 saham menguat. Sedangkan 191 saham tidak bergerak.
Sejumlah saham menjadi pemberat utama laju IHSG pada perdagangan Sesi II siang hari ini. Saham-saham konsumen primer, saham teknologi, dan saham barang baku yang tertekan paling dalam, dengan masing-masing melemah 1,20%, 1,13% dan 0,31%.
Melemahnya IHSG juga merupakan efek secara langsung dari tertekannya sejumlah saham Big Caps.
Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Rabu (30/10/2024).
- Bank Central Asia (BBCA) mengurangi 9,75 poin
- Bank Mandiri (BMRI) mengurangi 6,61 poin
- Amman Mineral Internasional (AMMN) mengurangi 6,13 poin
- Barito Renewables Energy (BREN) mengurangi 4,68 poin
- Chandra Asri Pacific (TPIA) mengurangi 3,64 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) mengurangi 2,63 poin
- Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) mengurangi 2,25 poin
- Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) mengurangi 2 poin
- Semen Indonesia (SMGR) mengurangi 1,57 poin
- DCI Indonesia (DCII) mengurangi 1,51 poin
Disusul oleh pelemahan saham konsumen primer, PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) yang terjun bebas 4,26% ke Rp360/saham, dan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang ambles 4,21% ke Rp14.250/saham.
Adapun saham-saham teknologi juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) drop 9,98% ke posisi Rp14.225/saham, saham PT Elitery Tbk (ELIT) anjlok 5,88% ke Rp128/saham, dan saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) juga terjebak di zona merah dengan drop 3,72% ke posisi Rp1.035/saham.
(fad/wep)