Hasil ini telah memicu serangkaian penurunan target harga saham Tesla oleh analis Wall Street, yang menunjukkan adanya premi risiko Tesla di tengah penurunan tajam dalam margin keuntungan.
Para investor optimistis sering menjadikan margin Tesla yang besar dan kuat sebagai salah satu alasan kenapa saham tersebut layak untuk diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi ketimbang persaingnya di industri produsen mobil.
Saham Tesla telah melakukan perjalanan yang cukup baik tahun ini. Setelah mengakhiri tahun 2022 dengan penurunan tajam sebesar 65% yang mendorong valuasinya menjadi sekitar US$340 miliar pada awal Januari, saham tersebut naik dengan cepat selama dua bulan dan kapitalisasi pasar perusahaan membengkak menjadi lebih dari US$670 miliar.
Tapi optimisme itu memudar pada awal April setelah laporan kinerja kuartal pertama menunjukkan penurunan harga tidak meningkatkan permintaan sebanyak yang diharapkan. Kemudian, hasil lengkap yang dilaporkan minggu lalu memperjelas poinnya.
(bbn)