Persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS yang tinggal kurang dari seminggu lagi juga menjadi perhatian para investor, dengan ketidakpastian atas hasil Pemilu yang mendorong permintaan aset safe haven.
"Posisi pasar meningkat menjelang Pemilu, tetapi juga untuk mengantisipasi pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut dan ketidakpastian pasar dan geopolitik yang lebih luas," ujar analis Standard Chartered Plc, Suki Cooper, dalam catatannya.
"Di bawah skenario kemenangan Trump, pasar berfokus pada implikasi tarif yang lebih luas, serta tekanan inflasi sebagai akibat dari tarif tersebut."
Permintaan emas global membengkak sekitar 5% pada kuartal ketiga, mencetak rekor untuk periode tersebut dan meningkatkan konsumsi di atas US$100 miliar untuk pertama kalinya, menurut World Gold Council.
Peningkatan tersebut — yang membuat volume naik menjadi 1.313 ton — didukung oleh arus investasi yang lebih kuat dari Barat, termasuk lebih banyak individu dengan kekayaan bersih tinggi.
Harga emas spot naik 0,5% menjadi US$2.787,67 per ons pada pukul 7:05 pagi di London. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,1%. Perak, paladium, dan platinum semuanya turun.
Para trader akan mengamati angka inflasi dan penggajian AS pada akhir pekan ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang lintasan pelonggaran The Fed hingga tahun 2025.
Laporan tersebut diperkirakan akan menunjukkan ketahanan mendasar dalam perekonomian dan gangguan di pasar tenaga kerja setelah dua badai. Para ekonom memperkirakan para pembuat kebijakan akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase minggu depan.
(bbn)