Sementara itu, pendapatan lainnya yakni pendapatan imbalan jasa menjadi kontributor terbesar yakni 37% terhadap total pendapatan GoTo dengan porsi senilai Rp4,33 triliun. Adapun pendapatan iklan juga diperoleh sebesar Rp436,54 miliar.
Beban Turun Drastis
Manajemen GoTo juga mampu memangkas sejumlah beban sehingga mendorong perseroan bisa menekan rugi bersih secara konsisten, selain didorong pendapatan yang bertumbuh dari kuartal ke kuartal.
Per September, total biaya dan beban menyusut hingga 29% menjadi Rp13,71 triliun dari sebelumnya mencapai Rp19,31 triliun.
Beberapa pos beban dengan penurunan terbesar yakni beban penjualan dan pemasaran turun 55% menjadi Rp2,18 triliun, beban pengembangan produk lebih efisien 52% menjadi Rp1,32 triliun, dan beban operasional dan pendukung dipangkas 43% menjadi Rp749 miliar.
Pencapaian ini konsisten dengan apa yang dicatatkan pada semester I-2024 lalu yang juga membukukan kenaikan pendapatan, penurunan beban, dan rugi bersih yang turun drastis.
Pada semester I-2024, GOTO membukukan pendapatan bersih Rp 7,74 triliun, naik 12,4% dibandingkan dengan periode yang sama Juni 2023 sebesar Rp 6,88 triliun. Rugi bersih semester I GoTo turun 62,3% menjadi Rp 2,7 triliun, dari rugi bersih sebelumnya di Juni 2023 yakni Rp 7,16 triliun.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, saat itu menjelaskan percepatan pertumbuhan perusahaan kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market.
“Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga,” katanya dalam siaran pers di Juni 2023.
“Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024,” katanya.
(ibn)