Pada akhir dekade ini, Australia akan memiliki kemampuan untuk memproduksi sebanyak 4.000 sistem roket setiap tahun dan juga 100.000 peluru artileri.
Pengumuman ini merupakan langkah terbaru Canberra untuk mengubah postur militer negara ini untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh dan kemampuan penolakan wilayah.
Pidato Conroy ini disampaikan hanya lebih dari seminggu setelah Australia mengumumkan niatnya untuk membeli rudal AS senilai A$7 miliar, termasuk Standard Missile Block IIIC dan Standard Missile-6.
Saat itu, Conroy menggambarkan rudal-rudal itu sebagai “senjata pertahanan udara dan rudal tercanggih di dunia.”
Menurut rencana GWEO 2024, yang dirilis pada Rabu, kemampuan serangan jarak jauh yang baru ini akan meningkatkan jangkauan angkatan laut Australia dari 200 kilometer (124 mil) menjadi sejauh 2.500 kilometer.
(bbn)