Ia menyebut pajak memang tidak mengenal halal-haram atau baik-buruk, namun menjadikan suatu aktivitas buruk dan haram menjadi objek pajak sama saja mengakui kegiatan tersebut legal.
“Para pelaku judi online akan berdalih mereka taat hukum karena mereka meyakini aktivitas ekonomi mereka diakui oleh negara. Ini yang sangat saya tentang aturan pemajakan judi online,” tegas Nailul.
Nailul memandang maraknya aktivitas judi daring diakibatkan masyarakat merasa bisa mendapatkan uang dengan cara yang mudah dan cepat, tanpa dengan proses yang rumit serta tanpa alat yang mahal.
Terlebih masyarakat kelas bawah memang membutuhkan tambahan pendapatan, sebab mengalami himpitan ekonomi akibat harga-harga kebutuhan pokok melejit, lambatnya kenaikan pendapatan, hingga kehilangan pekerjaan.
“Motif mereka mendapatkan dana tambahan dengan mudah dan cepat ya dari bermain judi online,” tutur Nailul.
Dengan demikian, Nailul memberikan saran kepada pemerintah agar memotong arus informasi terkait judi daring untuk mengatasi permasalahan itu.
“Hukum sesuai dengan peraturan perundangan artis dan influencer judi online. Kedua, ya pemerintah jangan menciptakan kondisi yang semakin memberatkan masyarakat seperti kenaikan tarif pajak dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat tidak terbebani lebih dalam hidupnya,” tegas dia.
Seperti diketahui Anggito mengaku mendorong Direktorat Jenderal Pajak untuk mencermati tambahan penerimaan dari ekonomi bawah tanah, seperti gim daring hingga judi online.
"Sudah enggak kena denda, dianggap tidak haram, enggak bayar pajak lagi. Padahal kan dia menang itu. Kalau dia dapat winning itu kan nambah PPh [Pajak Penghasilan],” kata Anggito dalam Orasi Ilmiah di Rapat Terbuka Senat Sekolah Vokasi UGM 2024 yang disiarkan secara daring, Senin (28/10/2024).
Menurut dia, jika masyarakat melakukan perjudian lalu mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut seharusnya dapat masuk kedalam perhitungan pajak penghasilan (PPH), namun tak mungkin seorang melaporkan hartanya tersebut dari hasil berjudi.
"Jadi teman-teman pajak mesti pintar. Untuk mencari ini ada tambahan super income yang berasal dari underground economy termasuk gaming online," lanjutnya.
(azr/lav)