"Jurnalis menelepon saya dan bertanya apakah itu orangnya," kata Morrison. "Saya mengonfirmasi bahwa itu orang tersebut."
Kementerian Luar Negeri India pada Rabu (30/10/2024) tidak segera menanggapi tuduhan terhadap Shah.
Mereka sebelumnya menepis tuduhan Kanada bahwa pemerintah India terlibat dalam dugaan serangan terhadap para aktivis Sikh, dan menyebutnya "tidak berdasar."
Morrison hadir di komite tersebut bersama polisi dan pejabat pemerintah Kanada lainnya terkait eskalasi perselisihan diplomatik dua minggu lalu. Kanada mengusir komisaris tinggi India dan lima diplomat lainnya dari negara tersebut, dan India kemudian menanggapi dengan tindakan serupa.
Setahun sebelumnya, India mengusir 41 diplomat Kanada setelah Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan adanya tuduhan "yang dapat dipercaya" bahwa pemerintah Narendra Modi membantu mendalangi pembunuhan aktivis Sikh, Hardeep Singh Nijjar, di wilayah Kanada.
Namun, alih-alih masalah ini berakhir, para pejabat Kanada menuduh India melanjutkan kampanye kekerasan terhadap aktivis di Kanada.
Amerika Serikat (AS) juga telah mendakwa seorang warga negara India dan seorang pegawai pemerintah India dengan tuduhan mencoba membunuh seorang aktivis Sikh di wilayah AS.
Bloomberg News melaporkan, pemerintah Modi melakukan penyelidikan internal atas tuduhan tersebut yang menyimpulkan bahwa agen-agen jahat berada di balik rencana tersebut.
Shah adalah sekutu dekat Modi selama lebih dari tiga dekade dan dianggap sebagai calon pengganti perdana menteri.
Ia memiliki masa lalu yang kontroversial, dan sebelumnya pernah menghadapi tuduhan pada tahun 2001 melakukan pemerasan dan memerintahkan tiga pembunuhan saat ia masih menjadi pejabat di negara bagian Gujarat. Dia menyangkal tuduhan tersebut pada saat itu, dan pengadilan akhirnya membatalkan kasus itu pada tahun 2014 setelah Modi berkuasa.
Bukti-bukti
Nathalie Drouin, penasihat keamanan nasional Trudeau, mengatakan kepada Komite Parlemen pada Selasa bahwa dia secara pribadi menghadiri pertemuan, di mana dipaparkan bukti-bukti yang menghubungkan agen dan diplomat India dengan gelombang kejahatan di Kanada.
Drouin terbang ke Singapura untuk pertemuan pada 12 Oktober dengan mitranya dari India, di mana kedua belah pihak sepakat untuk merahasiakan masalah tersebut, sementara mereka berupaya mengatasinya.
“Sebaliknya, pemerintah India memilih untuk tidak menghormati perjanjian kami dan mengumumkannya kepada publik keesokan harinya, Minggu, 13 Oktober, dan menggunakan lagi narasi palsu mereka bahwa Kanada tidak menunjukkan bukti apa pun,” kata Drouin dalam kesaksiannya kepada Komite Parlemen Kanada.
Sebagai tanggapan, polisi Kanada menggelar konferensi pers luar biasa keesokan harinya untuk memaparkan bukti-bukti yang mereka miliki. Pemerintah pun mengumumkan mereka mengusir enam diplomat India — termasuk Komisaris Tinggi, Sanjay Kumar Verma.
Drouin mengatakan pejabat Kanada juga memutuskan untuk memberikan pengarahan kepada media internasional tentang bukti-bukti yang mereka miliki, dengan memilih Washington Post.
Di Singapura, pejabat Kanada memberikan bukti bahwa agen pemerintah India di Kanada telah mengumpulkan informasi tentang warga Kanada tertentu, terutama aktivis Sikh, dan kemudian meneruskan informasi tersebut kepada kelompok kejahatan terorganisir untuk melakukan pemerasan, rencana pembunuhan, dan pembunuhan.
“Mengingat betapa pentingnya bukti-bukti tersebut, kami tahu kami harus bertindak cepat,” ujar Drouin. “Kami membutuhkan agen-agen pemerintah India untuk menghentikan kegiatan ilegal mereka di Kanada, dan mencari pendekatan kolaboratif dengan pejabat India.”
Drouin mengatakan pejabat Kanada memberikan beberapa pilihan kepada India tentang cara untuk melanjutkannya, termasuk pilihan yang lebih disukai Kanada agar India secara terbuka membuka penyelidikan atas masalah ini, serupa dengan pendekatan yang diambil India dalam kasus pembunuhan di AS.
Namun, ia mengatakan India dengan cepat menjelaskan bahwa mereka tidak tertarik dengan tindakan tersebut.
“Dengan mengumumkannya ke publik, pemerintah India dengan jelas mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atau mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan publik,” kata Drouin.
Drouin mengakhiri kesaksiannya dengan menekankan bahwa Kanada tidak bertindak gegabah, dan tidak ingin merusak hubungannya dengan India, khususnya dalam konteks yang lebih luas untuk melawan pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik.
"Kanada tetap terbuka untuk bekerja sama dengan India, tetapi kami perlu mendapatkan keterlibatan yang berarti dari India terkait keprihatinan kami yang beralasan dan serius," ujarnya.
(bbn)