Dengan demikian, IHSG adalah indeks dengan pelemahan terdalam kelima di Asia. Sementara hanya dua Bursa Saham Asia lainnya bergerak di zona hijau i.a NIKKEI225 (Tokyo), juga TOPIX (Jepang), yang menguat 0,96%, dan 0,81%.
Sentimen yang mewarnai laju Bursa Asia hari ini adalah datang dari data penantian dan wait and see terhadap pengumuman Bank Sentral Jepang (BoJ) mengenai suku bunga acuan, yang akan diumumkan besok. Patut dinanti apakah BoJ akan menaikkan atau masih bertahan dengan suku bunga rendah.
Mencermati sentimen pasar tenaga kerja Jepang yang menggambarkan pengetatan lebih lanjut pada September, menambah tekanan bagi perusahaan untuk menaikkan upah jelang pertemuan kebijakan BOJ.
Ketatnya pasar tenaga kerja ini menjadi isyarat dan acuan data-data terbaru bagi BOJ, yang akan menyelesaikan pertemuan kebijakan pada Kamis (31/10/2024).
Kemudian, sentimen juga datang dari China, yang kembali menjadi sorotan setelah Reuters melaporkan bahwa pihak berwenang sedang mempertimbangkan persetujuan 10 triliun yuan atau setara US$1,4 triliun dalam bentuk pinjaman tambahan dalam beberapa tahun mendatang untuk meningkatkan perekonomian dan mengatasi risiko utang Pemerintah lokal.
Pertemuan Badan Legislatif China akan berlangsung pada 4-8 November. Dalam pertemuan ini, pasar mengharapkan akan ada pengumuman soal stimulus fiskal yang sudah lama dinanti.
“Investor juga akan memantau laporan keuangan Perusahaan,” terang Michael McCarthy, Market Strategist di Moomoo Australia, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
(fad/dhf)