Logo Bloomberg Technoz

“Saham ini [Google Alphabet] jelas terlihat murah dibandingkan dengan saham-saham Magnificent Seven lainnya, namun Anda dibayar untuk mengambil risiko yang besar.”

Saham Alphabet naik 2,2% selama enam bulan terakhir, kinerja terlemah di antara mega caps. Indeks Bloomberg Magnificent 7 Total Return Index telah naik 27% selama periode tersebut. Saham Alphabet naik 1,9% pada hari Selasa waktu Amerika.

Pada akhir perdagangan saham Alphabet mencatat naik 1,6% ke US$171,14, sedikit mengalami perubahan usai terjadinya lonjakan 3,5% di pasar reguler di tengah indeks Nasdaq mengalami lonjakan dan mencapai level tertinggi sepanjang sejarah pada Selasa.

“Investor perlu melihat kejutan pendapatan dan laba yang lebih besar agar kelompok [saham-saham teknologi Nasdaq] ini dapat mengungguli,” kata Chris Senyek di Wolfe Research. “Menurut kami, musim laporan keuangan yang solid dapat sekali lagi menempatkan grup ini pada jalur untuk mengungguli hingga akhir tahun.”

Sundar Pichai, CEO Google Alphabet. (Dok: Bloomberg)

Laporan keuangan Alphabet diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan pendapatan mendekati 14% dan laba bersih di atas 18%. Dua indikator keuangan Alphabet diproyeksikan akan bertahan di atas dua digit selama tahun-tahun berikutnya.

Jefferies menulis bahwa Alphabet menghadapi “pengaturan yang tidak terlalu menuntut di antara perusahaan-perusahaan besar” dalam hal pendapatan, dan bahwa saham ini akan “bergerak lebih tinggi dari waktu ke waktu, didorong oleh fundamental, meskipun menghadapi hambatan regulasi/antimonopoli.”

Saham ini diperdagangkan pada 19 kali dari proyeksi pendapatan, termurah di antara kelompok Magnificent Seven, dan diskon terhadap rata-rata 10 tahun. Sebaliknya, Microsoft Corp, perusahaan software AI utama lainnya, diperdagangkan mendekati 31 kali.

Saham induk Google, Alphabet Inc masih di bawah ekspektasi. (Bloomberg)

Fundamental dan diskon valuasi Alphabet menonjol di antara perusahaan-perusahaan teknologi besar, di mana para investor semakin waspada terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang dan menuntut kenaikan harga saham.

Namun, diskon saham Alphabet juga mencerminkan risiko-risiko khusus yang dihadapi perusahaan. Regulasi antimonopoli telah muncul sebagai penghalang utama, sejak hakim federal memutuskan bahwa Google secara ilegal memonopoli pasar pencarian.

Awal bulan ini, Departemen Kehakiman mengatakan kepada hakim federal bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk merekomendasikan agar Google lebih baik menjenjual sebagian operasinya. Meskipun hal ini dianggap tidak mungkin, dan Alphabet diperkirakan akan mengajukan banding, ketidakpastiannya dapat tetap menggantung dalam jangka panjang.

Alphabet merupakan salah satu perusahaan yang mengalokasikan miliaran dolar AS untuk belanja modal terkait AI. Sesuatu yang semakin ingin dilihat oleh para investor dalam hal pertumbuhan dan efisiensi yang lebih baik. Pengeluaran yang lebih tinggi dari perkiraan adalah alasan saham Alphabet dijual setelah hasil kuartal terakhir.

Meskipun AI telah meningkatkan permintaan untuk layanan komputasi awan (cloud-computing) perusahaan, Alphabet juga bersikap defensif untuk melindungi pangsa pasar pencarian internetnya dari alternatif-alternatif AI.

Hampir 80% dari pendapatan perusahaan pada tahun 2023 berasal dari iklan Google, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Kurang dari 11% berasal dari Google cloud. Pada hari Senin, The Information melaporkan bahwa Meta Platforms Inc sedang mengembangkan mesin pencari AI untuk mengurangi ketergantungannya pada Google.

“Saya kesulitan untuk tahu bagaimana cara mengatasi overhang ini, karena saya ragu para hakim akan memberikan jalan lunak kepada Alphabet, dan kami tidak tahu apakah kemerosotan pangsa pasar akan dapat ditangani. Kekhawatiran ini menjadi lebih nyata dari sebelumnya dari sisi dampak terhadap fundamental,” kata Matt Stucky, chief equity portfolio manager di Northwestern Mutual Wealth Management.

Sekitar 83% analis Wall Street merekomendasikan untuk membeli Alphabet, konsensus positif yang masih berada di bawah perusahaan-perusahaan besar. Microsoft, Amazon.com Inc, atau Nvidia Corp, memiliki rasio mendekati atau di atas 90%. Namun, target harga rata-rata analis menunjukkan kenaikan mendekati 20% untuk Alphabet selama 12 bulan ke depan, tertinggi di antara perusahaan-perusahaan megacaps.

“Hambatan regulasi sepertinya tidak akan dihapus dalam waktu dekat, tetapi sementara itu, Alphabet adalah aset berkualitas tinggi yang diperdagangkan dengan harga diskon di pasar meskipun harganya melampaui pasar. Itu adalah alasan untuk tetap bertahan,” kata Stucky.

-Dengan asistensi Rita Nazareth.

(fik/wep)

No more pages