Negara ini kemudian menjadi bagian penting dari upaya perusahaan untuk mengurangi ketergantungannya pada China, di mana risiko telah meningkat seiring dengan ketegangan Beijing dengan AS.
Tiga pemasok Apple - Foxconn Technology Group dan Pegatron Corp dari Taiwan, serta Tata Electronics dari India - merakit iPhone di India bagian selatan.
Unit lokal Foxconn, yang berbasis di pinggiran Chennai, merupakan pemasok utama di India dan menyumbang setengah dari ekspor iPhone di negara ini.
Unit manufaktur elektronik milik grup bisnis Tata mengekspor iPhone senilai US1,7 miliar dari wilayah Karnataka dari bulan April hingga September, demikian ungkap sumber-sumber tersebut. Tata mengakuisisi unit ini dari Wistron Corp tahun lalu, dan menjadi perakit India pertama dari produk terlaris Apple.
Angka dolar tersebut mengacu pada perkiraan nilai pabrik perangkat, bukan harga eceran. Perwakilan dari Apple dan Pegatron menolak berkomentar, sementara juru bicara Foxconn dan Tata tidak menanggapi permintaan komentar.
iPhone menyumbang sebagian besar ekspor smartphone India dan membantu kategori produk ini menjadi penjualan barang ke luar negeri teratas ke AS dengan nilai US$2,88 miliar dalam lima bulan pertama tahun fiskal ini, menurut data kementerian perdagangan federal.
Lima tahun yang lalu, sebelum Apple memperluas produksi di India, ekspor smartphone tahunan negara ini ke AS hanya sebesar US$5,2 juta.
Namun, Apple hanya menguasai kurang dari 7% pasar smartphone India. Merek-merek asal China mendominasi, termasuk Xiaomi, OPPO, dan vivo. Meskipun masih merupakan pasar yang kecil untuk iPhone secara global, Apple membuat taruhan besar.
Subsidi dari pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi membantu Apple merakit model iPhone 16 Pro dan Pro Max yang mahal, dengan peningkatan fitur kamera, serta rangka titanium, di India tahun 2024.
Apple uga berusaha untuk membuka toko-toko ritel baru, termasuk di pusat teknologi selatan Bangalore dan kota barat Pune.
Tahun lalu, Chief Executive Officer (CEO) Tim Cook meluncurkan toko pertama Apple di pusat keuangan Mumbai dan ibu kota New Delhi.
Pembukaan dilakukan secara megah dan marketing masif. Hal yang dimaksudkan untuk memikat hati kelas menengah yang berkembang pesat memiliki iPhone terbaru hingga mendorong penjualan online secara agresif.
Data mencatat pendapatan tahunan Apple di India meningkat hingga mencapai rekor US$8 miliar pada tahun ini hingga bulan Maret.
Anurag Rana dan Andrew Girard, analis Bloomberg Intelligence memproyeksikan penjualan Apple di India bakal melesat menjadi US$33 miliar di tahun 2030, “didorong terutama oleh meningkatnya daya beli kelas menengah dan penggunaan paket pembayaran.”
Kejayaan Apple di India kontras dengan nasibnya yang lesu di China, yang ekonominya tersendat-sendat setelah kebijakan lockdown Covid-19 ketat dan berlanjut pada krisis properti.
Lebih jauh, Apple tetap bergantung pada China untuk sebagian besar produksi dan penjualannya. India tidak mungkin menjadi pasar utamanya dalam waktu dekat.
Apple merakit iPhone senilai US$14 miliar di India pada tahun fiskal hingga Maret 2024, menggandakan produksi dan mempercepat upaya perusahaan melakukan diversifikasi di luar China. Dari jumlah tersebut, Apple mengekspor iPhone senilai sekitar US$10 miliar.
(bbn)