Logo Bloomberg Technoz

Dalam panggilan dengan analis, McDonald's menyatakan bahwa paket makanan seharga US$5 di AS telah membantu meningkatkan persepsi merek mengenai keterjangkauan, menarik konsumen berpenghasilan rendah, dan memicu peningkatan jumlah pelanggan. Perusahaan ini berencana memperkenalkan platform harga hemat baru pada awal 2025.

"Untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, kami berhasil meningkatkan pangsa pasar di kalangan konsumen berpenghasilan rendah," kata Kepala Keuangan Ian Borden.

Citigroup melalui analis risetnya, Jon Tower, menyebutkan bahwa hasil ini memberikan "wawasan yang menggembirakan" tentang bagaimana McDonald's, dengan skala bisnis yang besar, dapat mengubah arah penjualannya dengan cepat melalui fokus pada harga hemat dan pemasaran.

Keuntungan McDonald's, setelah dikecualikan beberapa item, tercatat sebesar US$3,23 per saham pada kuartal ini. Total penjualan dari restoran waralaba dan milik perusahaan juga stabil.

Tantangan di AS

Para analis dan investor kini menyoroti kuartal keempat untuk menilai dampak dari wabah E. coli yang terkait dengan Quarter Pounder McDonald’s yang diumumkan minggu lalu. Akibatnya, perusahaan menarik menu burger tersebut dari 20% dari lebih dari 13.000 gerainya di AS.

Pada Selasa, McDonald's menyatakan bahwa mereka tidak memperkirakan dampak material dari masalah ini. Namun, wabah tersebut menghambat pemulihan jangka pendek perusahaan, ujar Tower dari Citigroup.

Perusahaan menyatakan pada 27 Oktober bahwa Quarter Pounder akan kembali dijual setelah menyimpulkan bahwa patogen tersebut bukan berasal dari roti daging sapi, melainkan kemungkinan bawang bombay yang telah diiris sebelumnya. Sebagai langkah pencegahan, 900 restoran yang mendapatkan pasokan dari fasilitas pemasok terkait akan menyajikan burger tanpa bawang bombay.

Penjualan McDonald's di seluruh AS turun setelah pengumuman wabah, menurut data Bloomberg Second Measure yang memantau transaksi kartu debit dan kredit. Penurunan terbesar, hingga 33%, terjadi di Colorado, negara bagian dengan kasus terbanyak, menurut data mobilitas ponsel dari Placer.ai.

(bbn)

No more pages