Profil Keluarga Lukminto, Pemilik Sritex yang Dinyatakan Pailit
Referensi
30 October 2024 09:25
Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), lebih dikenal sebagai Sritex, adalah perusahaan tekstil raksasa yang merupakan family business.
Didirikan oleh Muhammad Lukminto pada tahun 1966, Sritex kini dihadapkan pada keputusan pailit dari Pengadilan Niaga Semarang. Perusahaan yang sempat berjaya di industri tekstil ini menjadi sorotan karena jatuhnya bisnis keluarga Lukminto.
Sejarah Sritex: Dari Pasar Klewer Hingga Internasional
Muhammad Lukminto memulai karirnya sebagai pedagang kain di Pasar Klewer, Solo. Pada usia muda, ia memutuskan untuk memperluas usahanya dengan mendirikan usaha tekstil sendiri bernama UD Rejeki Isman di Sukoharjo pada tahun 1968. Dalam sepuluh tahun, bisnisnya berkembang pesat, dan pada tahun 1978, perusahaan ini resmi menjadi PT Sri Rejeki Isman. Di bawah kepemimpinannya, Sritex terus tumbuh hingga menjadi pemasok seragam militer untuk NATO dan tentara Jerman.
Sritex berhasil bertahan dari krisis moneter tahun 1998, dan pada tahun 2012, perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,3 triliun dengan laba bersih Rp229 miliar. Tahun berikutnya, Sritex resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode SRIL. Namun, perjalanan sukses ini terhenti ketika Muhammad Lukminto meninggal pada tahun 2014 di Singapura.
Kepemimpinan Iwan Setiawan Lukminto: Meneruskan Warisan
Setelah kepergian ayahnya, anak kedua, Iwan Setiawan Lukminto, mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan. Iwan yang lulus dari Suffolk University, Amerika Serikat, mengawali karirnya di Sritex sebagai Asisten Direktur. Pada tahun 1999, ia diangkat menjadi Wakil Direktur Utama, dan setelah kematian sang ayah, Iwan Setiawan menjadi Direktur Utama Sritex.