Rilis data terbaru di Amerika Serikat (AS) menjadi katalis kenaikan harga sang logam mulia. Malam tadi waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics merilis data pembukaan lapangan kerja (job openings).
Pada September, pembukaan lapangan kerja turun 418.000 dibandingkan Agustus menjadi 7,443 juta. Angka ini di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan di 7,861 juta dan menjadi yang terendah sejak Januari 2021.
Data ini meneguhkan keyakinan pasar bahwa bank sentral Federal Reserve bakal menurunkan suku bunga acuan bulan depan. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5-4,75% pada November mencapai 98,4%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.
(aji)