Logo Bloomberg Technoz

Sementara konsumsi listrik pada September mencapai 847,5 miliar KWh. Naik 8,5% yoy.

Sebagian besar listrik tersebut masih diproduksi oleh pembangkit bertenaga batu bara. Tingginya permintaan listrik membuat impor batu bara China membengkak.

Kpler mencatat, impor batu bara China pada Oktober adalah 33,67 juta metrik ton. Melonjak 19,91% yoy.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 53,92. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 42,25. Menghuni area jual (short) tetapi tidak terlampau kuat.

Namun rasanya tekanan terhadap harga batu bara belum paripurna. Saat ini harga komoditas tersebut sudah berada di pivot point US$ 145/ton. Dari situ, target support terdekat adalah US$ 143/ton yang merupakan Moving Average (MA) 10.

Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 141/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 146/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara melesat menuju MA-100 di US$ 166/ton.

(aji)

No more pages