Kisah Samsung Kehilangan Rp1.891 Triliun Karena Teknologi AI
News
30 October 2024 08:20
Youkyung Lee dan Yoolim Lee - Bloomberg News
Bloomberg, Beberapa bulan yang lalu, Samsung Electronics Co terlihat siap untuk mendapatkan keuntungan dari ledakan AI global: keuntungan melonjak dan sahamnya naik ke level tertinggi sepanjang masa.
Sekarang, perusahaan terbesar di Korea Selatan ini telah menjadi contoh nyata betapa cepatnya peruntungan berubah dalam industri di mana keuntungan jatuh ke tangan mereka yang mempertahankan keunggulan teknologi.
Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa perusahaan ini kalah saing dengan saingannya yang lebih kecil seperti SK Hynix Inc dalam hal memori AI dan gagal untuk mendapatkan keuntungan dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dalam hal pembuatan chip yang dialihdayakan, saham Samsung telah anjlok 32% dari puncaknya tahun ini pada 9 Juli lalu. Perusahaan ini telah kehilangan nilai pasar sebesar US$122 miliar atau setara Rp1.891 triliun (asumsi Rp15.500/US$) dalam kurun waktu tersebut, lebih besar dari pembuat chip lainnya di seluruh dunia.
Samsung telah menjanjikan perombakan untuk mendapatkan kembali daya saingnya, namun para fund manager internasional termasuk Pictet Asset Management Ltd dan Janus Henderson Investors SP Ltd tidak yakin bahwa perombakan itu akan terjadi dalam waktu dekat. Para investor luar negeri telah menjual sekitar US$10,7 miliar saham perusahaan Korea Selatan ini sejak akhir Juli.