Data itu mengikis pamor indeks dolar AS dan menurunkan lagi tingkat imbal hasil surat utang, Treasury, di semua tenor. Yield UST-10Y kini di 4,24%, sedangkan tenor 2Y di 4,09%.
Lanskap itu akan memberikan peluang bagi pasar emerging untuk rebound terbatas. Rupiah forward pagi ini dibuka stagnan dan selanjutnya bergerak di kisaran Rp15.787/US$, sedikit lemah 0,06% dibanding penutupan tadi malam yang juga melemah 0,15%.
Pada pembukaan pasar Asia, mayoritas mata uang regional berhasil bangkit. Won Korea Selatan menguat 0,18%, baht 0,15%, ringgit Malaysia 0,14%, lalu dolar Singapura 0,05%, yuan offshore juga menguat tipis 0,02%. Sementara mata uang Asia G-10, yen Jepang juga menguat 0,14%.
Hal itu memberikan sinyal bahwa pergerakan rupiah hari ini berpeluang lebih menguat meski mungkin dalam rentang terbatas.
(red)