Logo Bloomberg Technoz

2. Kapan hal ini mulai jadi isu politik?

Plafon utang secara rutin dinaikkan tanpa insiden apapun hingga tahun 1953. Pada tahun itu, persetujuan diadakan di Senat AS dalam upaya untuk mencegah langkah Presiden Dwight Eisenhower, yang meminta peningkatan batasan utang untuk memungkinkan pembangunan sistem jalan raya nasional. Plafon utang AS sejak itu telah dinaikkan puluhan kali dan biasanya tanpa perlawanan. Contohnya, di masa Presiden Donald Trump, plafon utang dinaikkan tanpa keributan. Meski begitu, seperempat abad terakhir ini plafon utang memang semakin menjadi senjata politik di AS.

Donald Trump (Sumber: Bloomberg)

3. Kapan perseteruan terbesar soal plafon utang di AS?

Keributan soal kenaikan plafon utang adalah salah satu yang menyebabkan dua penutupan pemerintah federal AS pada akhir 1995 dan awal 1996. Perseteruan lainnya soal ini terjadi pada 2011, yang mengguncang pasar keuangan dan mendorong S&P untuk pertama kalinya menurunkan peringkat kredit pemerintah AS. Kepercayaan konsumen pun anjlok selaras dengan anjloknya persepsi publik terhadap Partai Republik di Kongres AS dan Presiden Barack Obama saat itu. 

Kemudian pada 2013 terjadi perseteruan soal plafon utang kedua antara Obama dan Partai Republik sebagai bagian dari upaya Partai Republik untuk membatalkan program jaminan sosial pelayanan kesehatan Obama, yaitu Obamacare. Hal ini mengakibatkan batasan itu ditangguhkan untuk pertama kalinya.

4. Apa permasalahannya sekarang?

AS telah menembus plafon utang yang jumlahnya hampir US$31,4 triliun atau sekitar Rp 460 ribu triliun (kurs Rp 14.900/US$). Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa manuver akuntansi khusus diperlukan untuk mencegah krisis hingga awal Juni.

Upaya luar biasa ini termasuk menahan kontribusi yang dijadwalkan secara rutin ke dana pensiun karyawan federal dan menggunakan uang itu untuk membayar utang. Setelah langkah-langkah tersebut tidak bisa dipakai lagi, keadaan akan menjadi lebih mengerikan dan berpotensi menyebabkan penutupan sebagian pemerintah dan penundaan pengeluaran pemerintah, salah satunya jaminan sosial.

Juru bicara Presiden AS Joe Biden mengatakan gagal bayar utang tidak akan "menjerumuskan negara ke dalam kekacauan ekonomi, keruntuhan, dan malapetaka.”

Presiden AS Joe Biden (Sumber: Bloomberg)

5. Apa yang akan terjadi bila AS gagal bayar utang?

Gagal bayar pemerintah AS kepada pemegang obligasi pemerintah akan membuat instrumen kurang diminati sebagai investasi dan memaksa pemerintah untuk membayar lebih banyak bunga untuk menjualnya. Hal ini akan memiliki efek berjenjang.

“Pasar keuangan akan kehilangan kepercayaan pada AS, dolar akan melemah dan saham akan jatuh,” tulis Dewan Penasihat Ekonomi AS, yang merupakan bagian dari Gedung Putih pada tahun 2021.

“Peringkat kredit AS hampir pasti akan diturunkan, dan suku bunga akan naik secara luas untuk banyak pinjaman konsumen, membuat produk seperti pinjaman mobil dan hipotek lebih mahal.”

Jumlah utang yang mendekati plafon, seperti yang terjadi pada tahun 2011, dapat memengaruhi peringkat kredit AS dan merusak kepercayaan konsumen.

6. Siapa yang saat ini mau menaikkan plafon utang?

Pimpinan kedua partai politik di AS menyatakan batas utang harus dinaikkan, karena kesenjangan antara pengeluaran pemerintah dan penerimaan yang besar. Namun, Partai Republik, yang mengambil kendali DPR AS, ingin membarengi kenaikan batas utang dengan pemotongan pengeluaran bagi pemerintah.

Ketua DPR AS Kevin McCarthy telah mengusulkan untuk menaikkan plafon utang negara sebesar US$1,5 triliun dan memangkas pengeluaran hingga tiga kali lipat dari jumlah itu. Sementara itu, Biden mengatakan bahwa menaikkan plafon utang tidak dapat dibarengi dengan tindakan lainnya.

Kevin McCarthy (Sumber: Bloomberg)

7. Mengapa harus ada plafon utang?

Beberapa ahli mendorong dihapuskannya plafon utang, dengan alasan keributan yang terus terjadi di AS soal itu yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi. Berbagai gagasan untuk menghindari batas tersebut telah ditolak oleh pemerintahan sebelumnya, termasuk pencetakan koin platinum dan menempatkannya di bank sentral AS, The Federal Reserve, dan menyatakan plafon utang itu adalah pelanggaran terhadap Amandemen ke-14 soal utang federal.

Sebuah gagasan yang menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir adalah Departemen Keuangan AS menerbitkan obligasi premium. Dengan menawarkan suku bunga yang jauh lebih tinggi, investor akan membeli obligasi dan memberikan uang tunai kepada pemerintah, namun nilai nominal utangnya lebih kecil untuk menghindari plafon utang.

(bbn)

No more pages