Steven T. Dennis - Bloomberg News

Bloomberg, Kalimat “batas utang" atau “plafon utang” terdengar rigid dan membatasi, seolah akan terjadi pembatasan dalam pengeluaran. Faktanya, dalam konteks pemerintah Amerika Serikat (AS), pagu utang hanyalah soal kemampuan membayar pinjaman, bukan persetujuan untuk pengeluaran.

Meski demikian, hal ini telah menjadi isu politik di AS yang berpotensi mengguncang pasar keuangan. Sebab, tidak dinaikkannya plafon utang akan mengakibatkan gagal bayar utang AS.

1. Mengapa ada pembatasan utang?

Awal mula batasan ini ada adalah pada tahun 1917, yang mempermudah pembiayaan Perang Dunia I dengan mengelompokkan obligasi ke dalam kategori yang berbeda, meringankan beban Kongres AS untuk menyetujui setiap obligasi secara terpisah. Dengan terjadinya Perang Dunia II pada tahun 1939, Kongres kemudian menciptakan batas utang agregat pertama dan memberikan keleluasaan kepada Departemen Keuangan AS tentang obligasi apa yang akan diterbitkan. Menaikkan plafon pinjaman akan memungkinkan pemerintah menutupi kesenjangan pengeluaran dan penerimaan pajak.