Joko mengeklaim pemerintah tidak mengeluarkan anggaran baru untuk pembangunan 2 juta rumah di pedesaan, melainkan bakal mengalihkan sebagian dana subsidi energi yang ada.
Dimintai konfirmasi secara terpisah, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan kebijakan subsidi saat ini masih dikoordinasikan, sehingga belum bisa memberikan keterangan.
“Untuk kebijakan subsidi, saat ini sedang dikonsolidasi, kita belum bisa memberikan keterangan,” ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi kepada Bloomberg Technoz.
Sementara itu, Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengatakan belum mengetahui hal tersebut. Namun, saat ini pemerintah memang tengah berupaya menuju subsidi tepat.
“Jika ada kebijakan baru untuk pengalihan subsidi menuju subsidi langsung tentu sudah berdasarkan pertimbangan matang dan kita support,” ujar Saleh.
Berkaitan dengan lahan pembangunan 3 juta rumah, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan akan menggunakan lahan sitaan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk digunakan membangun perumahan untuk rakyat.
Untuk itu, kata Ara—panggilan akrab Maruarar — demikian biasa disebut, pemerintah akan membuat sistem dan landasan hukum yang kuat dalam satu peraturan lintas pemangku kepentingan.
Selain itu, terkait dengan pengadaan lahan, Ara juga menjelaskan akan berkolaborasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memanfaatkan tanah-takan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk digunakan sebagai lahan pembangunan rumah.
Demikian juga lahan atau tanah milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang memungkinkan untuk dibangun perumahan, khususnya perumahan untuk prajurit.
Untuk pembangunan perumahan tersebut, Ara mengatakan akan mendorong pengusaha atau pengembang swasta berkolaborasi membangun perumahan untuk masyarakat.
"Dan juga saya akan mendorong teman-teman pengusaha swasta, para developer, para pengusaha di bidang lainnya untuk bersama-sama berlomba buat yang kebaikan bermanfaat ya bisa bergotong-royong," ujar Ara.
(dov/wdh)