“Buat siapa? Ya buat rakyat mau disewakan atau dijual tidak, mau dikasih saja. Iya [gratis], itu contoh satu,” ujarnya.
Berdasarkan situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2019, total harta kekayaan Maruarar adalah Rp85,8 miliar, di mana tanah dan bangunan mencapai Rp74,47 miliar.
Berkaitan dengan lahan pembangunan 3 juta rumah, Maruarar sebelumnya mengatakan akan menggunakan lahan sitaan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk digunakan membangun perumahan untuk rakyat.
"Itu [pembangunan perumahan] tentu dapat mungkin kita menggunakan yang sudah ada, misalnya yang dimiliki sudah koordinasi dengan bapak Jaksa Agung ada banyak yang sitaan," kata Maruarar saat menyampaikan pernyataan pers setelah pelantikan menteri oleh Presiden Prabowo Subianto di Jakarta, Senin (21/10/2024).
Untuk itu, kata Ara—panggilan akrab Maruarar — demikian biasa disebut, pemerintah akan membuat sistem dan landasan hukum yang kuat dalam satu peraturan lintas pemangku kepentingan.
Selain itu, terkait dengan pengadaan lahan, Ara juga menjelaskan akan berkolaborasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memanfaatkan tanah-takan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk digunakan sebagai lahan pembangunan rumah.
Demikian juga lahan atau tanah milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang memungkinkan untuk dibangun perumahan, khususnya perumahan untuk prajurit.
Untuk pembangunan perumahan tersebut, Ara mengatakan akan mendorong pengusaha atau pengembang swasta berkolaborasi membangun perumahan untuk masyarakat.
"Dan juga saya akan mendorong teman-teman pengusaha swasta, para developer, para pengusaha di bidang lainnya untuk bersama-sama berlomba buat yang kebaikan bermanfaat ya bisa bergotong-royong," ujar Ara.
(dov/wdh)