Logo Bloomberg Technoz

Pelemahan Rupiah Masih akan Berlanjut, Bisa ke Rp15.800/US$

Tim Riset Bloomberg Technoz
29 October 2024 08:00

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan masih dibayangi oleh tekanan pelemahan pada perdagangan di pasar spot hari Selasa ini, meski mungkin sudah mulai terbatas.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) tadi malam masih ditutup menguat tipis di kisaran 104,31, tidak memberikan ruang penguatan bagi mata uang lain yang menjadi lawannya termasuk rupiah.

Di pasar offshore, rupiah NDF-1M juga ditutup melemah 0,25% di level Rp15.753/US$ di bursa New York dini hari tadi. Pagi ini, rupiah forward masih tertekan di kisaran Rp15.768/US$ pada pembukaan pasar Asia, menyiratkan tekanan serupa kemungkinan masih akan berlangsung di pasar spot.

Kenaikan yield Treasury yang masih berlanjut akan memberi tekanan pada pasar surat utang domestik dan memantik arus keluar modal asing lebih lanjut. 

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, pasar spot valuta regional memperlihatkan tekanan mayoritas masih dialami oleh mata uang Asia. Namun, pelemahannya cenderung terbatas. Won turun 0,04% begitu juga ringgit. Sementara baht menguat 0,15%.