Jadi, keuntungan yang bisa didapat memang tidak kecil. Tentu akan datang saatnya di mana investor ingin mencairkan cuan tersebut. Saat itu terjadi, niscaya harga CPO akan terkoreksi.
Kedua adalah perkembangan harga minyak nabati lainnya. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) dan Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) anjlok masing-masing 1,52% dan 2,6%.
Saat harga minyak kedelai makin murah, maka keuntungan menggunakan CPO akan bertambah. Sebab, kedua komoditas ini bisa saling menggantikan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 70,64.
RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI di atas 70 juga menjadi pertanda sudah tergolong jenuh beli (overbought).
Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 70,17. Menghuni area beli (long) yang bahkan cukup kuat.
Jadi dalam waktu dekat, harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah MYR 4.540/ton yang menjadi Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MYR 4.575/ton boleh menjadi target berikutnya.
Adapun target support terdekat adalah MYR 4.526/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi ke arah MYR 4.461/ton.
(aji)