Yongchang Chin - Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak stabil setelah jatuh 6% pada Senin (28/10/2024), karena pasar berfokus pada perkembangan di Timur Tengah dan data ekonomi yang akan datang.
Dalam perdagangan awal Asia, West Texas Intermediate (WTI) naik mendekati US$68 per barel, sementara Brent ditutup di bawah $72 pada sesi sebelumnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan gencatan senjata singkat di Gaza dengan imbalan pembebasan sejumlah sandera. Pernyataan ini muncul setelah serangan balasan Israel akhir pekan lalu menghindari lokasi minyak di Iran.
Ketegangan yang mulai mereda di Timur Tengah membuat premi risiko perang untuk minyak menurun, mengembalikan perhatian pasar pada fundamental yang lebih lemah — khususnya, permintaan yang rendah dari China dan pasokan yang melimpah. Pedagang juga akan memantau data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan pertumbuhan dan ketenagakerjaan, yang diprediksi dapat memberikan petunjuk terkait arah kebijakan moneter AS ke depan.
Penurunan harga minyak pada Senin terjadi menjelang beberapa pekan yang diprediksi akan menjadi periode penting, mengingat pemilihan umum AS yang semakin dekat serta rencana aliansi OPEC+ untuk mulai menghidupkan kembali produksi secara bertahap pada bulan Desember mendatang.
Harga Minyak:
- WTI untuk pengiriman Desember naik 0,8% menjadi US$67,94 per barel pada pukul 7:29 pagi di Singapura.
- Brent untuk penyelesaian Desember ditutup 6,1% lebih rendah pada US$71,42 per barel pada Senin.
(bbn)