UNRWA telah aktif menyalurkan bantuan kepada lebih dari 90% warga Gaza yang terpaksa mengungsi ke wilayah selatan akibat konflik. Namun, Israel telah melarang operasinya di Gaza utara, di mana sekitar 200.000-300.000 warga Palestina masih bertahan di tengah kondisi sulit.
Joyce Msuya, Kepala Kemanusiaan PBB sementara, menyatakan pada Sabtu (26/10/2024) bahwa “seluruh penduduk Gaza utara berisiko meninggal,” mengkritik serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan dan pekerja kemanusiaan yang ia anggap sebagai "pengabaian terang-terangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan."
Ketegangan antara Israel dan UNRWA meningkat pasca-serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyandera 250 orang.Serangan balasan Israel menyebabkan kematian lebih dari 43.000 warga Palestina.
Israel menuduh 12 karyawan UNRWA terlibat langsung dalam serangan lintas batas yang memicu perang di Gaza. UNRWA awalnya membantah, namun pada Maret menuduh Israel memaksa personel untuk mengaku terlibat. Pada Agustus, badan tersebut menyatakan bahwa sembilan karyawan mungkin terkait dengan serangan dan akan dipecat.
(bbn)