Namun, BRMS berpeluang membukukan kenaikan kinerja keuangan, mengingat harga emas global saat ini dalam tren naik.
Rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) BRMS Januari-September 2024 senilai US$2.347/oz. Angka ini lebih besar dibanding ASP tahun lalu yang sebesar US$1.930/oz.
Charles Gobel, Direktur & CFO BRMS pada saat yang sama mengungkapkan, pihaknya berharap untuk bisa mendapatkan fasilitas pinjaman tersebut di kuartal I-2025.
Fasilitas ini akan digunakan untuk memulai pembangunan tambang bawah tanah di Palu pada kuartal II-2025.
"Rencananya, produksi bijih dengan kandungan emas yang lebih tinggi dapat dimulai di akhir 2027. Informasi lebih lanjut mengenai jumlah belanja modal dan rencana pembiayaan terkait akan disampaikan di akhir November 2024 bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan perusahaan yang diaudit untuk periode Q3 2024,” tutur Charles.
(red)