Logo Bloomberg Technoz

Anggito menyatakan Presiden Prabowo Subianto akan mengumumkan besaran asset under management (AUM) atau dana kelolaan Danatara atas konsolidasi investasi pemerintah tersebut.

“Nanti akan diumumkan sendiri oleh Bapak Presiden berapa dana yang kita kumpul dari saham kita di capital kalau kita di Pertamina, di PLN di BUMN-BUMN, dana pensiun dan sebagainya,” ucapnya.

Meski demikian, ia menyatakan dana yang dikelola tersebut tidak bersifat likuid atau non-tunai. Namun, Anggito klaim dapat menjadi salah satu daya tarik investasi asing ke dalam negeri.

“Jadi ini dana yang tidak likuid tapi kalau kita kumpulkan kan kita menjadi superholding yang solvent yang bisa menarik dana dari tempat lain, jadi ini yang nanti akan membiayai proyek-proyek strategis,” ucap Anggito.

Diberitakan sebelumnya, Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto membentuk Badan Pengelola Investasi Danatara. Badan yang dikepalai oleh Muliaman Hadad ini disebut memiliki tugas seperti Indonesia Investment Authority (INA).

Tidak menutup kemungkinan, INA akan digabung dengan Danatara di masa mendatang.

"Kita lihat nanti, pastinya iya," ujar Muliaman saat dimintai konfirmasinya terkait potensi penggabungan kedua badan tersebut, Selasa (22/10/2024).

Muliaman menambahkan, Danatara ke depan akan mirip seperti INA. Namun, Danatara akan lebih dulu fokus pada pengelolaan aset pemerintah di kementerian.

Danatara akan mengelola seluruh aset pemerintah. Bukan hanya untuk dikelola, tapi juga dilakukan semacam leverage hingga valuasinya bisa menjadi lebih besar lagi.

"SWF (Sovereign Wealth Fund), seperti INA, mirip-mirip nantinya, tapi lebih besar. SWF itu kan investment fund yang diperbesar. Cikal bakalnya, kan, SWF, cuma nanti diperbesar."

(azr/lav)

No more pages