Logo Bloomberg Technoz

Danatara Diklaim akan Saingi Superholding Singapura & Malaysia

Azura Yumna Ramadani Purnama
28 October 2024 14:20

Ekonom senior, Anggito Abimanyu di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ekonom senior, Anggito Abimanyu di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu mengklaim Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danatara) akan menyaingi superholding negara-negara lain, seperti Temasek milik Singapura dan Khazanah milik Malaysia.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto berambisi membentuk Badan Pengelola Investasi Danatara. Badan ini disebut-sebut memiliki tugas nyaris sama seperti Indonesia Investment Authority (INA), yakni mengelola seluruh aset pemerintah. Namun, Danatara akan lebih dulu fokus pada pengelolaan aset pemerintah di kementerian.

Anggito menyatakan total aset kelolaan Danatara atas konsolidasi investasi dari aset pemerintah di kekayaan negara yang dipisahkan (KND), termasuk aset-aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dapat menyaingi superholding Temasek di Singapura dan Khazanah milik Malaysia.

“Nomor satu Norwegia, mereka dapat dari surplus minyak. China; China Development Bank, kemudian Abu Dhabi; Abu Dhabi Investment Authority itu bisa mengumpulkan capital (modal) sampai US$993 miliar,” ujar Anggito dalam Orasi Ilmiah di Rapat Terbuka Senat Sekolah Vokasi UGM 2024, Senin (28/10/2024).

“Arab Saudi, Qatar Investment Fund, Rusia juga, Singapura itu ada Temasek Holding ya, kemudian Kuwait Fund, dan Malaysia. Nah Indonesia di antara, tengah-tengah," lanjut dia.