Di dalam hasil surveynya, ada ketakutan akan keamanan di luar China kini menjadi faktor utama dalam mempertimbangkan perjalanan, selain itu masalah keuangan, dan waktu luang untuk bepergian. Hanya 10% responden China mengatakan bahwa mereka telah memesan perjalanan keluar untuk tahun 2023, meskipun sekitar setengah dari responden yang ragu-ragu berharap bisa bepergian ke destinasi internasional sebelum akhir tahun.
“Kami tidak memerlukan survei ini untuk memberi tahu kami bahwa pemulihan pasar pariwisata outbound Tiongkok belum memenuhi ekspektasi banyak destinasi,” kata Sienna Parulis-Cook, direktur pemasaran dan komunikasi di Dragon Trail, dikutip dari Bloomberg News.
Pencapaian Dragon Trail selaras dengan lambatnya pemulihan volume penumpang internasional dari China, hanya sebesar 12,4% dari tahun 2019 pada kuartal pertama tahun 2023. Pemulihan penuh dalam perjalanan udara dari China kemungkinan akan memakan waktu satu tahun lagi, kata Asosiasi Asia Pasifik Airlines.
ForwardKeys merilis data untuk pelancong China yang pergi ke luar negeri untuk liburan Mei, Makau dan Jakarta menempati peringkat teratas sebagai tujuan di Asia dalam hal seberapa banyak mereka telah pulih dari Covid-19, sementara Kairo dan Dubai menempati urutan teratas dalam daftar pemesanan internasional.
Meskipun masih ada ketidakpastian seputar rencana perjalanan ke luar negeri pada tahun 2023, keinginan pelancong China untuk menjelajahi dunia tidak berkurang meskipun juga tidak ada minat untuk tur grup.
Dari responden yang mengatakan mereka berpotensi atau pasti bepergian ke luar negeri tahun ini, hampir 75% mengatakan mereka akan memilih tujuan Asia pada tahun 2023, diikuti oleh Eropa, dan hampir dua pertiga mengatakan mereka lebih suka memesan paket lengkap.
Beberapa maskapai internasional juga terhubung kembali ke China, di antaranya, British Airways Plc minggu ini melanjutkan penerbangan langsung harian ke Shanghai dari London untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Agen perjalanan China berwenang untuk menjual paket tur grup ke 60 tujuan, meskipun daftar itu terus mengecualikan AS. Pelancong China individu masih dapat memesan perjalanan mereka sendiri ke AS dan tujuan lain, asalkan mereka bisa mendapatkan Visa.
(bbn)