Bloomberg Technoz, Jakarta - Mantan Presiden Bolivia Evo Morales mengklaim bahwa mobilnya menjadi sasaran penembakan dalam apa yang ia sebut sebagai "upaya pembunuhan" di tengah situasi politik yang semakin panas di negara Amerika Selatan tersebut.

Menurut laporan CNN, Morales, yang tidak mengalami luka, menuding pemerintah terlibat dalam serangan itu, dan menyebutnya sebagai "kegagalan" yang memperburuk "kekalahan politik pemerintah yang semakin kehilangan legitimasi di mata rakyat Bolivia." Sementara itu, pemerintah membantah tuduhan tersebut dan mengumumkan bahwa penyelidikan akan dilakukan.

Menurut Morales, insiden itu terjadi ketika ia sedang dalam perjalanan menuju stasiun radio di wilayah Cochabamba, Bolivia tengah, tempat ia membawakan acara akhir pekan. Ia mengungkapkan bahwa dua kendaraan tiba-tiba menghadang mobilnya, dan "empat petugas berkerudung berpakaian hitam dengan senjata di tangan keluar dan mulai menembak."

Sebanyak 14 peluru mengenai mobil, menyebabkan pengemudi terluka di kepala dan lengan, ungkap Morales dalam siaran radionya.

Morales juga mengunggah video di Facebook yang diklaim menunjukkan saat penembakan. Dalam video itu, terlihat kepala pengemudi berlumuran darah dan beberapa lubang peluru di kaca depan mobil. Morales, yang duduk di kursi penumpang, tampak panik saat mereka berusaha melarikan diri dari lokasi.