Logo Bloomberg Technoz

Di sisi lain, Ketua Satgas Pangan Mabes Polri Eka Mulyana mengungkapkan menjelang Lebaran, banyak produsen minyak goreng berhenti berproduksi.

Menurutnya, hanya produsen minyak goreng di Sumatra Utara saja yang masih beroperasi menjelang Idulfitri. Namun demikian, hal tersebut tidak sampai memicu krisis pasok minyak goreng di pasaran.

“Hasil pemantauan kami, banyak produsen migor yang tidak melakukan produksi. Namun, bukan berarti ketersediaannya kosong, justru surplus. Hanya saja ada kenaikan harga di beberapa daerah, tetapi kenaikan itu masih bisa ditoleransi,” tegasnya.

Dia melanjutkan, berdasarkan pantauan Satgas Pangan, rerata harga nasional minyak goroeng di pasaran pada periode lebaran adalah Rp20 ribu/liter, alias di atas harga eceran tertinggi Rp14 ribu/liter.

“Terkait dengan ini, kami sudah melaksanakan rapat pengendalian inflasi. Terakhir, [kenaikan harga] itu ada di daerah Bengkulu untuk minyak goreng premium. Untuk Minyakita masih di angka Rp16 ribu/liter,” paparnya.

Sekadar catatan, Kementerian Perdagangan memutuskan untuk kembali melonggarkan kebijakan DMO untuk distribusi minyak goreng rakyat setelah periode Idulfitri 1444 H usai.

Dalam kaitan itu, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan kebijakan DMO akan dikurangi dari 450 ribu ton per bulan kembali menjadi 300 ribu ton per bulan, berlaku mulai 1 Mei 2023.

Menurutnya, keputusan untuk melonggarkan mandatori pemasokan ke pasar domestik tersebut sesuai dengan hasil rapat koordinasi yang dilaksanakan 18 April, yang dipimpin oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Sejalan dengan dilonggarkannya kebijakan distribusi migor tersebut, volume ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang diizinkan kembali diturunkan dari enam kali lipat dari yang dijual perusahaan minyak sawit di dalam negeri, menjadi empat kali lipat.

“Selain itu, insentif mengalir akan dinaikkan menjadi 2 [minyak goreng] kemasan bantal dan 2,25 selain kemasan bantal. [Melalui penyesuaian kebijakan ini], kami berharap agar harga minyak goreng stabil dan terjangkau, dan dapat dikendalikan bersama-sama dari para distributor maupun pengecer,” ujar Kasan, Kamis (27/4/2023).

(wdh)

No more pages