Rencana penjualan saham PNBN oleh ANZ Group Holdings Ltd. tersebut jadi kali ketiga dalam satu dekade terakhir. Tahun 2013 ANZ sejatinya sempat berbicara serius dengan calon pembeli Mizuho Financial Group Inc.
Selanjutnya pada 2018 dengan menggandeng Morgan Stanley, ANZ kembali mencoba menawarkan saham PNBN. Dari kedua proses transaksi penjualan saham PNBN tersebut berakhir dengan kegagalan pada tahap awal.
Menanggapi rencana penjualan oleh pemegang saham lama, Chief Executive Officer (CEO) Bank Panin Herwidayatmo kala itu hanya mengatakan, melepas saham adalah hak dari pemegang saham. Sementara ANZ tidak memberi tanggapan.
MUFG Sempat Jadi Penawar Serius Bank Panin
Masih dalam periode yang sama 2022, nama Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. disebut-sebut semakin gencar melakukan pembicaraan dengan pemegang saham lama Bank Panin, dalam rangka proses akuisisi saham PNBN.
Grup perbankan besar asal Jepang ini bermaksud ini meningkatkan ekspansi bisnis di Indonesia dengan langkah strategis berupa akuisisi kepemilikan bank di Indonesia. Sebelumnya MUFJ telah hadir lewat kepemilikannya di PT Bank Danamon Indonesia. Sesuai rencana awal, jika MUFJ mampu membeli sebagian saham Bank Panin maka kedua bank, Panin dan Danamon akan dimerger.
Selain ANZ Group Holdings Ltd. yang memiliki 38,8% saham PNBN, juga ada keluarga Gunawan yang menggenggam 46%. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. berminat mengambil porsi saham PNBN milik keluarga Gunawan, berdasarkan laporan Bloomberg News, Juli tahun lalu.
Keluarga Gunawan selaku pemegang saham pengendali menerima beberapa calon investor Bank Panin, tidak hanya Mitsubishi UFJ Financial Group Inc., melainkan juga grup bisnis asing lain, serta pengusaha domestik.
Manajemen Bank Panin, lewat Herwidayatmo selaku Presiden Direktur juga menutup informasi tersebut. Ia menegaskan tidak ada informasi apapun dari pemegang saham pengendali.
Namun, kabar terakhir yang dilansir Bloomberg News menyatakan pembicaraan akusisi saham Bank Panin batal. Dua bank Jepang Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. yang sebelumnya menyatakan minat menghentikan penawaran karena khawatirkan dengan valuasi dan kebutuhan modal yang besar untuk sebuah transaksi.
Salah seorang sumber yang mengetahui jalannya negosiasi memberi tahu bahwa terjadi perbedaan valuasi dari calon pembeli dan penjual. Pembicaraan berakhir dengan ketidaksepakatan, terlebih proses akuisisi terjadi di tengah volatilitas pasar, kata sumber tersebut.
Sejak kabar ini muncul Rabu (26/4/2023) saham Bank Panin langsung drop. Rabu saham PNBN masih berada di level Rp1.315/saham pada awal perdagangan, bahkan sempat naik ke Rp1.350/saham. Namun pada penutupan perdagangan sore berakhir anjlok ke level Rp1.270. Jelang penutupan sesi 1 perdagangan hari ini Kamis (27/4/2023) saja, nilai PNBN telah susut 85 poin (6,69%) ke level Rp1.185/saham.
(wep/roy)