Kurangi Diskon, Startup Pesan Antar ASEAN Kejar Untung
Marella Putri
24 January 2023 12:38
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar pesan antar makanan (food delivery) Asia Tenggara mencapai US$16,3 miliar (Rp 245 triliun), menurut laporan “Food Delivery Platforms in Southeast Asia” yang diterbitkan oleh Momentum Works yang berbasis di Singapura. Pasar food delivery di Asia Tenggara dipenuhi oleh banyak pemain seperti Grab, foodpanda, Gojek, Shopee, Lineman, deliveroo, AirAsia, dan lainnya.
Tahun 2022 menjadi pertumbuhan terkecil untuk food delivery (pesan antar) sejak industri tersebut berkembang signifikan dengan tingginya permintaan selama pandemi COVID-19. Menurut Momentum Works, Gross Merchandise Value (GMV) food delivery pada tahun 2020 naik 18.3% mencapai US$11.9 miliar (Rp 179 triliun), kemudian bertumbuh sebesar 30% mencapai US$15.5 (Rp 233 triliun) miliar pada tahun 2021, dan akhirnya hanya naik 5% menjadi $16.3 miliar pada 2022. Hal ini disebabkan beberapa hal. Salah satunya yaitu dengan dibukanya kembali perbatasan dan dine-in yang mempengaruhi permintaan food delivery.
Ditambah lagi, kenaikan suku bunga menyulitkan banyak perusahaan teknologi termasuk para pemain food delivery. Hal ini mendorong mereka untuk memprioritaskan peningkatan margin atau profitabilitas.
“Para pemain food delivery (pesan antar) sekarang menjadikan profitable growth sebagai fokus utama mereka, dan mereka sedang bereksperimen dengan berbagai strategi untuk meningkatkan margin pengiriman dan memperkuat kesetiaan pelanggan melalui iklan, program langganan, dan sebagainya. Kami percaya bahwa profitabilitas dapat dicapai dengan volume, kepadatan, dan efisiensi operasional,” jelas CEO dan founder Momentum Works, Jianggan Li.
Laporan Momentum Works mengelompokkan strategi pemain food delivery menjadi dua, yaitu optimalisasi biaya dan perluasan channel pendapatan.