Logo Bloomberg Technoz

Mesir Usulkan Gencatan Senjata 2 Hari di Gaza untuk Tukar Sandera

Delia Arnindita Larasati
28 October 2024 11:00

Warga memeriksa kerusakan usai serangan udara Israel di sekolah Rufaida al-Aslamia di Deir Al-balah, Gaza, Kamis (10/10/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga memeriksa kerusakan usai serangan udara Israel di sekolah Rufaida al-Aslamia di Deir Al-balah, Gaza, Kamis (10/10/2024). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mesir telah mengusulkan gencatan senjata selama dua hari di Gaza untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan beberapa tahanan Palestina. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Minggu (27/10/2024), saat serangan militer Israel dilaporkan menewaskan 45 warga Palestina di seluruh wilayah tersebut.

Pengumuman Sisi datang bersamaan dengan upaya untuk meredakan konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun, yang saat ini sedang dilakukan di Qatar dengan melibatkan direktur CIA dan badan intelijen Israel, Mossad. Dalam konferensi pers di Kairo bersama Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune, seperti dilaporkan Reuters, Sisi juga menekankan pentingnya melanjutkan pembicaraan dalam waktu 10 hari setelah penerapan gencatan senjata sementara, dengan harapan untuk mencapai gencatan senjata permanen.

Meskipun tidak ada komentar langsung dari Israel atau Hamas, seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi tersebut menyatakan, "Saya berharap Hamas akan mendengarkan tawaran baru itu, tetapi tetap bertekad bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan mengeluarkan pasukan Israel dari Gaza."

Israel, di sisi lain, menegaskan bahwa perang tidak dapat berakhir sampai Hamas dilenyapkan sebagai kekuatan militer dan entitas pemerintahan di Gaza. AS, Qatar, dan Mesir telah menjadi mediator utama dalam negosiasi untuk mengakhiri perang yang meletus setelah serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang mengakibatkan kematian 1.200 orang dan penculikan lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Jumlah korban tewas akibat serangan udara dan darat balasan Israel di Gaza kini mendekati 43.000, dengan kondisi daerah kantong yang berpenduduk padat itu mengalami kerusakan parah.