Rilis data neraca fiskal pemerintah AS beberapa hari lalu memperlihatkan, defisit fiskal kumulatif pada September meningkat 8.14% secara tahunan menjadi US$1,83 triliun. Naik dibanding September 2023 sebesar US$1,70 triliun.
Hasil tersebut juga disertai rasa tidak percaya pasar pada kedua kandidat presiden AS, baik Kamala Harris maupun Donald Trump, yang sepanjang masa kampanye menjanjikan kebijakan belanja yang populis kepada para pemilih.
"Pelaku pasar AS memprediksi kemenangan Harris atau Trump berpotensi meningkatkan defisit fiskal AS di masa mendatang hingga US$3,10-US$3,80 triliun. Dengan kata lain, siapapun yang menang, pasar Treasury akan menjadi pihak yang kalah," kata Lionel Priyadi dan Nanda Rahmawati, tim analis Mega Capital Sekuritas dalam catatannya, Selasa (22/10/2024).
Pernyataan pejabat Federal Reserve (The Fed), bank sentral AS, yang hawkish ditambah makin besar taruhan pelaku pasar akan kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS dua pekan lagi, juga membuat pamor dolar AS makin menjulang hingga menekan aset emerging market.
(azr/lav)